Rabu, 30 Oktober 2013

Teruntukmu Sahabat Terbaik ^^,

ketika sedih, tawa, canda, dan bahagia menyelimuti di antara kita.. membuat kita seakan tidak ingin cepat berpisah dan tak ingin cepat berlalu ketika kita bersama-sama, bercerita, bercanda tawa dan riang, seakan semua beban yg ada hilang sekejap sementara saat kita berkumpul bersama.. Sahabat kenanglah masa-masa saat ini saat kita bersama, bercanda, saling semangat dan saling memberi motivasi bahwa masa-masa ini mungkin tak akan terulang lagi.. ingatlah dalam setiap memori kita bahwa "Aku Bahagia Punya Sahabat-Sahabat Seperti Kalian" Terima Kasih untuk semuanya.. bersama kita kejar cita-cita dan impian kita bahwa kita bisa bahwa kita pasti sukses insyaAllah.. bukan hanya dunia tp akhirat jg.. semoga Allah meridhoi persahabatan kita hingga ke surga nanti.. Aamiin ya Allah ya Rabbal Alamin..

Ia Contoh dan Teladan Ku Di Sepanjang Masa

Dari kecil hingga sekarang dewasa, ku melihat sosok wajah yang sangat teduh, wajah yang menampakan cahaya keindahan yang terpancar dari dirinya, membuat ku melihatnya seakan menjadi sejuk dan semua beban yang ada di hidup ku seolah hilang, kasih sayangnya yang begitu dalam terhadap diriku dengan merawat ku, menjaga ku dengan kasih sayangnya yang tulus. Saat Allah mentakdirkan ku bahwa ku akan hidup di dunia ini, dan saat ku berada dalam kandungannya selama 9 bulan. Ia dengan susah payah menjaga ku meskipun sering Ia merasakan sakit dan perih ketika mengandung ku, dengan tulus dan sabar Ia menjaga ku agar kelak lahir menjadi sosok bayi yang sehat dan baik. Selama 9 bulan Ia mengandung, dengan keringat dan dengan rasa sakit tetapi Ia selalu berusaha menjaganya. Ia tetap melakukan pekerjaan rumah meskipun terkadang Ia merasa lelah. Ia tak pernah merasa bosan tetapi justru Ia merasa sangat bahagia. Setiap selesai shalat, Do’a selalu Ia panjatkan untuk ku agar kelak lahir dengan sehat dan menjadi anak yang dapat membahagiakannya dan berguna bagi orang lain. Hingga akhirnya tiba waktunya aku akan lahir, betapa sakit luar biasa yang Ia rasakan,  keringat bercucuran menahan sakit dan darah yang keluar itu menjadi bukti sejarah tanda pengorbanan hidupnya hanya untuk diriku, meskipun nyawa yang mengancamnya, meskipun Ia harus mengorbankan seluruh nyawanya hanya agar aku bisa lahir dengan selamat dan bisa melihat indahnya dunia ini, Ia terus berusaha dan berdo'a kepada Allah agar ku lahir dengan selamat. Hingga akhirnya pun aku lahir terlihat raut wajah yang begitu bahagia darinya dan air mata mengalir tanda kebahagiaan yang amat sangat di dalam hatinya.  Memeluk dan menyusui ku dengan penuh kasih sayangnya, meskipun rasa sakit masih Ia rasakan tetapi, rasa sakitnya tertutupi oleh kebahagiaan tiada tara di hatinya melihat diriku lahir dengan selamat dan sehat. Dzikir selalu Ia panjatkan dan mengucapkan syukur kepada-NYA. Hingga aku pun beranjak dari tahun ke tahun sikap ku yang baru tahap belajar dan sering nakal terhadapnya sering merepotkan ketika Ia harus membersihkan hadas kecil maupun hadas besar ku, tak pernah ada rasa jijik bahkan dengan tulus Ia mau membersihkannya. Dengan sabar Ia mengajari ku membaca, menulis dan belajar berbicara, saat belajar berbicara kata pertama yang ku ucapkan adalah namanya, ketika Ia mendengar itu Ia terlihat bangga dan senang. Ketika aku sakit pun Ia selalu dengan sabar merawat ku  memberikan ku sebuah obat yang tak ternilai harganya di bandingan dengan pengobatan orang lain. Meskipun ku tahu bahwa dirinya pun sedang sakit tetapi, tak sedikitpun Ia mengeluh dengan semua pekerjaan rumah dan terus Ia kerjakan tak kenal lelah. Meskipun Ia terlihat pucat, lelah namun Ia mampu membereskan semua pekerjaan rumah, dan mampu merawat  diriku yang sedang sakit. Ia sangat menginginkan agar aku cepat sembuh dan Ia akan sangat bahagia bila melihat aku kembali sehat. aku melihat air matanya seolah mengalir terus berdo’a menangis di setiap sehabis shalatnya, berharap agar diriku cepat sembuh. Berdo’a agar aku juga bisa sukses kelak nantinya. Setiap selesai shalat alunan do’a Ia panjatkan untuk anaknya. Meskipun terkadang aku sering menyakiti hatinya karena sikap dan lisan ku, meskipun terkadang Ia sangat kecewa, marah bahkan hingga sedih. Tetapi, Ia tak pernah mencampakkan aku, Ia tak pernah sekalipun tidak memperdulikan aku, Ia selalu mampu memaafkan semua kesalahan ku, entah terbuat dari apa hatinya yang sangat mulia itu? Saat aku merasa sendirian Ia selalu menemani memberikan semangat dan motivasi. Ia adalah sang motivator yang terbaik dalam hidup ku. Semua perkataan dan perbuatan yang di lakukan demi keluarganya untuk membahagiakan suaminya dan anak-anaknya dan menjadi sosok perempuan yang sholehah. Hingga sekarang aku sampai beranjak dewasa dan menempuh pendidikan tinggi, Ia masih terus membimbing dan mendo'akan ku. Saat aku telah beranjak dewasa yaitu masa-masa dimana saat kita mulai tertarik dengan lawan jenis. Saat aku butuh pendapat tentangnya sikap ku harus bagaimana, Ia selalu menasehati ku agar selalu fokus untuk sekolah dan belajar, Ia selalu berpesan untuk menjaga diri ku baik-baik, menyuruh ku agar terus dekat dengan Sang Maha Pencipta agar diriku jangan sampai tersesat ke jalan buruk. Di dalam hatinya selalu berdo'a untuk aku agar Allah selalu melindungi dimanapun ku berada. Ketika aku dapat berprestasi di sekolah, di balik itu semua terdapat sosok perempuan mulia dan istimewa, mulai dari aku dalam kandungan hingga tumbuh dewasa seperti ini yang selalu membimbing ku, Ia yang selalu berdo'a kepada-NYA agar cita-cita ku tercapai dan ku menjadi sosok yang di banggakannya karena prestasi. Ia tak pernah meminta apapun dari diriku, Ia hanya minta agar aku selalu mengingat Allah, agar aku selalu menjadi anak yang sholehah, agar aku bisa patuh terhadap orang tua, Ia tak pernah meminta sesuatu yang sangat berharga dari ku, Ia hanya ingin kelak aku tumbuh dewasa menjadi sosok yang luar biasa dan berguna bagi orang lain dan aku menjadi sosok anak yang taat kepada Allah dan berbakti kepada kedua orang tua. Bahkan aku mungkin pernah saat aku meraih prestasi aku lupa terhadapnya. Padahal semua yang aku dapatkan sekarang semua karena keikhlasannya, Pengorbanannya yang sangat luar biasa kepada ku. Pengorbanan dan jasanya yang tak akan mampu ku membalasnya. Meskipun aku memberikan semua harta yang ada di dunia ini itu tak akan mampu menandingi semua pengorbanan dan jasanya dalam hidup ku. Ia adalah sosok perempuan kuat, tegar, dan lemah lembut. Meskipun hatinya sering terluka, marah, kecewa terhadap sikap ku. Tetapi, Ia tidak pernah sedikitpun dendam, Ia mampu selalu memaafkan ku bahkan Ia selalu medo'akan aku agar Allah selalu memaafkan sikap ku terhadapnya. Sungguh Ia adalah pahlawan luar biasa dalam hidup ku. Dan tanpanya hingga saat ini mungkin aku bukan apa-apa dan tak menjadi seperti sekarang dapat melihat indahnya dunia ini, melihat alam yang luar biasa ciptaan-NYA di dunia ini, dan dapat menempuh pendidikan tinggi. Di balik semua kesuksesan aku, ada Ia yaitu sosok perempuan yang sangat luar biasa, pahlawan di dalam hidup ku yang sejati. Semua pengorbanan Ia lakukan hanya untuk demi keluarganya dan anak-anaknya, demi aku menjadi sosok yang sekarang atau bahkan kelak nanti menjadi orang yang sukses yang dapat membanggakan semua orang. Pesan Ia hanya satu ketika aku sukses Ia ingin aku selalu mengingat Allah agar aku tak menjadi sombong dan selalu mensyukuri segala nikmat dan karunia-NYA. Ia adalah inspirasi dalam hidup ku, Inspirasi dalam segala hal untuk meraih cita-cita dan kesuksesan ku. Pengorbanannya yang luar biasa untuk ku patut menjadi contoh dan teladan dalam hidup ku. Maha suci Allah yang menciptakan Ia sosok perempuan istimewa yang luar biasa yang hatinya begitu mulia. Ia adalah sosok yang menjadi teladan dsan menjadi isnpirasi diriku saat ini maupun di masa yang akan datang. Semoga Allah selalu menjaganya dan melindunginya dan semoga Ia bahagia dunia dan akhirat.