Senin, 22 Juni 2015

Pelajaran yang Sangat Berharga


Hati... ya Hati... berbicara tentang hati mungkin itu adalah hal yang paling sensitif, dan berkaitan dengan sebuah perasaan.. ternyata Allah memang benar menyuruh kita untuk menjaga hati, karna hati itu sangat sensitif dan harus benar - benar di jaga, yups, di jaga karena jika hati sudah terbesit sedikit sebuah perasaan, entah perasaan sedih, kesal, iri ataupun mengangumi seseorang terkadang tidak dapat dikendalikan dengan baik... Allah benar - benar baik, karena ketika hati ini lagi sedih, kecewa, kesal dengan itulah Allah mengajari sesuatu yang sangat berharga buat ku.. bahwa Allah memberikan petunjuk dengan perasaan sedih, kesal dan kecewa itu.. bahwa setiap hati dan perasaan hendaklah jangan berlebihan, berlebihan terhadap apa? terhadap dalam mengagumi seseorang maupun dalam membenci seseorang... karena apa? 

sesungguhnya semuanya di dunia ini hanyalah milik-Nya dan Allah tidak ingin kita berlebihan terhadap sesuatu, terhadap sebuah perasaan.. andaikan hati dan perasaan ini jauh bisa dikendalikan, mungkin bukan hanya hati, tapi nafsu... karena semua yang tidak diiringi dengan karena Allah semua itu hanya dari setan bukankah? mungkin selama ini setan berhasil masuk ke dalam hati dan membisikkan hal - hal yang justru menjerumuskan diri sendiri.. namun, tidak harus menyalahkan setan, toh itu semua kembali lagi ke diri sendiri, bagaimana cara untuk lebih fokus dan apapun dilakukan karna Allah sehingga lebih bisa mengendalikan perasaan ini... Padahal sebelumnya Allah selalu menunjukkan banyak hal untuk dapat di ambil sebuah pelajaran berharga, namun, diri ini mengulang lagi, lagi dan lagi, namun Allah tak pernah bosan untuk selalu mengingatkan... 

Seharusnya diri ini banyak bersyukur... bersyukur karna Allah selalu menuntun jalan kepada kebenaran dan kebaikan, namun diri ini sudah terlalu lupa, dan banyak khilaf dari pada sadar??? apakah diri ini tidak mengaca?? mengaca pada diri sendiri ini yang penuh dosa ini?? sadar akan setiap hal yang dilakukan itu terkadang lebih banyak salahnya dari pada benarnya?? tapi, Allah tak pernah bosan, tak pernah lelah bahkan tak pernah capek untuk memberi pelajaran, memberi petunjuk untuk diri ini... namun, semua begitu mudahnya tidak terlihat karna semata - mata hati yang dikuasai oleh nafsu yang datangnya dari setan?? atau bahkan dari diri sendiri?? 

Seharusnya diri ini malu!!! malu sama Allah.. ketika bahagia diri ini melupakannya, namun, ketika sudah jatuh, sedih dan kecewa baru memohon - mohon kepada-Nya baru berdo'a kepada-Nya..  kurang baik apalagi Allah terhadap diri ini?? meskipun sering kali diri ini melupakannya, sering kali melakukan dosa, sering kali tidak bisa mengendalikan nafsu, sering kali tidak sadar akan kesalahan diri, sering kali banyak mengeluh, sering kali berhura-hura akan kesenangan semu di dunia, sering kali bilang khilaf dan maaf ketika sudah sedih, jatuh dan kecewa?? namun Allah masih terus menginginkan kita agar selalu ingat kepada-Nya, Allah masih terus mengasihi dan menyayangi tanpa batas... apakah diri ini tidak malu?? Astaghfirullah... bahkan jika Allah berkehendak, bisa saja Allah membiarkan diri ini bahagia senang-senang dan lupa dengan-Nya hingga akhirnya sedih, kecewa dan meronta-ronta dan memohon - mohon kepada-Nya tanpa memberi kesempatan dan peringatan untuk diri ini sadar!!! sadar akan semua kesalahan dan dosa yang diperbuat?? 

Karena hati dan perasaan itu tak pernah salah, namun kesalahan hanya ada pada diri ini yang tidak bisa mengendalikannya, tidak bisa menjaganya dengan baik, padahal semua yang ada di dunia harus di serahkan dan di atas namakan Allah SWT, bukan yang lain!!! Yaaa... diri ini harus banyak berkaca, berkaca seburuk apakah diri ini di hadapan Allah? penuh dosa dan kesalahan2 .. jangan salahkan keadaan tapi, salahkan hanya pada diri sendiri... Ini adalah Pelajaran yang sangat - sangat berharga bagi ku... Terima Kasih ya Allah :'(

Kamis, 04 Juni 2015

Sebuah Perasaan yang Salah atau Cara menjaganya yang Salah??

Ketika ditanya perasaan, jadinya bingung, entah apa yang dirasakan.. mungkin perasaan ini salah ya memang salah seharusnya perasaan ini hanya ada setelah nanti menikah hanya untuk calon suami di sana.. 

Yapz, mungkin diri ini sebaiknya lebih mengendalikan perasaan ini, aku tau seharusnya perasaan ini belum waktunya ada, mungkin kekaguman ini harus di kendalikan, Yap memang harus-harus benar di kendalikan.. tak ingin hati ini mengkhianati dari-Mu ya Allah.. 

Bingung apa yang harusnya dilakukan?? hanya mampu berdo'a pada-Mu ya Allah kuatkan hati ini, teguhkan hati ini hanya selalu pada-Mu ya Allah bukan untuk yang lain.. Hanya bisa berharap namun, takut harapan ini hanya palsu dan akan membuat sakit hati.. memang benar seharusnya sebuah pengharapan hanyalah di tujukan kepada-Mu ya Rabb bukan dengan yang lain.. 

Takut, sedih, bingung, saat inilah perasaan yang di rasakan, takut perasaan ini justru malah membuat aku jauh dari-Mu ya Rabb, Takut perasaan ini membuat ku justru salah jalan.. Sedih, sedih dan sakit ketika melihatnya dengan yang lain tertawa bersama, bingung, harusnya perasaan ini tidak ada.. yaps, aku tau itulah konsekuensinya atas perasaan yang belum waktunya ini.. itulah konsekuensi yang harus di hadapi, rasa kecewa, sakit, sedih, Mungkin Allah menunjukkan padaku bahwa seharusnya perasaan ini belum ada seharusnya perasaan ini ada ketika waktunya telah tepat nanti hanya untuk seseorang yang halal nantinya di sana.. 

Tetapi aku banyak belajar dari sini, bahwa hidup gak selamanya berjalan mulus dan kesenangan, bahkan Allah pun menguji kita dengan sebuah kesenangan namun, terkadang dengan kesenangan itu lah justru kita lupa.. dan aku mendapat pelajaran berharga mengapa Allah selalu mengingatkan bahwa kita harus menjaga hati yap, karena apa? hati itu terkadang mudah goyah, seperti sekarang ini jika tidak dapat mengontrol dan mengendalikan dengan baik maka akan menjadi benalu diri kita sendiri akan justru menyakiti hati kita sendiri, makanya Allah pun selalu berkata bahwa tujuan hidup ini 1 yaitu " Aku menciptakan manusia dan jin, melainkan untuk beribadah kepada-Ku " maka itulah segala sesuatu di dunia ini memang jangan berlebihan, hati memang sangat rentan, berbicara hati itu memang sangat sensitif, tapi ketahuilah bahwa dengan mendekati Allah kita akan hidup lebih tentram, tak perlu takut mengenai jodoh, Allah sudah mempersiapkan yang terbaik untuk hidup kita asal kita berpegang teguh dengan Allah, menjalani semua karena-Nya ... 

jadi ingat kata Murobbi Liqo " iya kalau orang yang kita fikirkan itu jodoh kita, kalau bukan? kenapa menghabiskan waktu dengan memikirkannya? " padahal dengan berdoa dekati Allah dan memperbaiki diri pasti nanti akan di pertemukan dengan sesorang yang benar - benar pilihan Allah yang terbaik untuk kita. 

Allah tau apa yang terbaik buat kita, karena yang baik menurut kita belum tentu menurut Allah baik, dan yang buruk menurut kit belum tentu buruk menurut Allah.. Serahkan saja semua dengan-Nya, saat ini adalah bagaimana kita bisa memaksimalkan hidup, belajar, mencari ilmu, bermanfaat untuk orang lain, yap di sinilah aku harusnya banyak berfikir dan belajar, bahwa aku salah, salah dalam menempatkan perasaan, dan salah karena kurang bisa mengendalikannya dengan baik.. ya itulah konsekuensi yang harus dihadapi, sakit, kecewa, sedih karena perasaan itu harusnya belum ada..